Layanan Telematika

Layanan Telematika

Definisi
Layanan Telematika merupakan  layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.

Jenis layanan Telematika yang terbagi dalam beberapa bidang :

1. Layanan Telematika di bidang Informasi

     Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Contohnya ada pada Wartel dan Warnet. Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk “e-government” untuk melayani lokasi- lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat. 

2. Layanan Telematika di bidang Keamanan

     Layanan telemaatika juga dimanfaatkan pada sektor– sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan Teknologi Informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website . Semoga saja daerah– daerah lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya Polda Jatim agar terciptanya negara Indonesia yang aman serta disiplin. Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi. Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika. 

3. Layanan Context Aware dan Event-Based

     Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu.
Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utamadi bidang penelitian ilmu komputer.

Kelebihan dan Kekurangan Layanan Telematika

Kelebihan  Telematika 
Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain; dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat, industri itu sendiri.
  1. Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi daam berbisnis dan  memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
  2. Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
  3. Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
  4. Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
  5. Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa, Skandinavia, dan lainnya.
  6. Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing perusahaan
Kerugian Telematika
  1. Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
  2. Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
  3. Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
  4.  Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
  5. Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
  6. Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan oleh hacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat transnasional


Referensi :
1. Farizky Ariefzacky Hutama
    Link : http://fazhtech.blogspot.com/

2. Prastowo
    Link :http://prastowo82.wordpress.com/2014/10/18/layanan-telematika/
 

Alat Telematika Yang Biasa Digunakan Dalam Kegiatan Sehari - hari


     Beberapa waktu yang lalu sudah dibahas tentang definisi Telematika, kali ini saya akan membahas alat telematika yang biasa kita gunakan dalam kegiatan sehari – hari. Sebelumnya saya akan mengulang tentang telematika itu sendiri.

   Telematika adalah sebuah komunikasi jarak jauh dengan menggunakan media teknologi sebagai perantara. Telematika adalah sebuah ilmu teknologi yang dapat digunakan untuk mengukur, memperkirakan ataupun membantu kita menemukan suatu tempat yang ingin kita tuju. Ada beberapa alat telematika yang sudah kita kenal dan biasa kita pergunakan seperti smartphone atau ponsel yang kita miliki, GPS (Global Positioning System), CCTV, dll. Teknologi telematika juga dapat membantu para pekerja di bidang telematika untuk mengetahui berapa besar kekuatan gempa dan aktivitas yang terjadi di gunung merapi. Yang akan saya bahas kali ini adalah smartphone. Smartphone adalah sebuah telepon genggam yang dilengkapi dengan fitur – fitur teknologi yang sekarang ini telah banyak dipergunakan oleh semua kalangan. Dengan menggunakan smartphone tersebut, saya dapat mengetahui informasi yang saya butuhkan dengan menggunakan beberapa aplikasi yang ada dalam smartphone tersebut. Dengan smartphone, saya juga dapat berkomunikasi dengan siapapun. Didalam smartphone juga terdapat fasilitas yang dinamakan GPS,  GPS adalah sebuah teknologi pencari lokasi. GPS dapat kita gunakan untuk mencari lokasi tempat yang akan kita kunjungi, GPS juga dapat membantu kita saat kita tersesat. Kembali ke smartphone, dengan smartphone saya dapat berkirim pesan dengan dosen ketika saya terlambat mengumpulkan tugas.
Banyak hal yang dapat dikerjakan dengan menggunakan smartphone. Kelemahan smartphone terletak pada paket data. Smartphone tanpa paket data sama saja dengan telepon genggam biasa, kita hanya dapat berkomunikasi dengan media telpon atau pesan singkat yang tentunya memakan biaya yang lebih besar.

    Tanpa smartphone, saya tetap dapat berkomunikasi via surat elektronik tetapi lebih repot karena saya harus membuka laptop atau PC saya agar saya dapat membuka atau hanya sekedar membalas surat elektronik (e-mail) dari teman atau dosen.

   
    Jadi, smartphone dapat membantu kita dalam menyelesaikan pekerjaan sehari – hari. Smartphone memudahkan kita untuk berkomunikasi jarak jauh dengan media internet. Tanpa smartphone, komunikasi akan menjadi lebih rumit karena kita harus membuka PC terlebih dahulu untuk terhubung ke internet.

Telematika

Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang Telematika. Kebetulan saya diberikan tugas membahas tentang apa itu Telematika. Telematika biasanya disangkut pautkan dengan teknologi. Anda pasti pernah mendengar di televisi pada sebuah acara berita yang menampilkan gambar - gambar seronok para artis yang tidak di ketahui keasliannya, biasanya untuk menunjukkan keasliannya para pemburu berita bertanya kepada ahli Telematika "Roy Suryo" tetapi kelanjutannya tetap tidak diketahui :3 oke, sepertinya saya terlalu banyak basa - basi .. sebelumnya saya akan membahas apa itu Telematika.

Menurut Wikipedia.org kepanjangan Telematika adalah Telekomunikasi dan Informatika. Kata "Telematika" di adopsi dari bahasa prancis yang seharusnya ditulis "TELEMATIQUE" yang dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.

Sejarah Telematika

Istilah Telematika pertama kali digunakan oleh Indonesia sebagai perubahan pada nama salah satu laboratorium telekomunikasi di ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1978. Cikal bakal Laboratorium Telematika berawal pada tahun 1960-an. Sempat berganti-ganti nama mulai dari Laboratorium Switching lalu Laboratorium Telekomunikasi Listrik. Seiring perjalanan waktu dan tajamnya visi para pendiri, pada tahun 1978 dilakukan lagi perubahan nama menjadi Laboratorium Telematika. Ketika itu, nama Telematika tidak sepopuler seperti sekarang. Pada tahun 1978 itulah, di Indonesia, istilah Telematika pertama kali dipakai.
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).
Salah satu milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis inipun tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip pertama kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil pencarian di arsip mailing list Telematika saya menemukan salah satu ulir diskusi menarik (membutuhkan login) tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus Bambang Wirawan.

Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
  • Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles danvehicle telematics).

Istilah telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.

Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

(sumber:http://rrezzablog.blogspot.com/2009/09/definisi-telematika.html)

Dari beberapa penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Telematika adalah sebuah ilmu yang berkembang melalui teknologi informasi.  Dimana teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga penyebaran informasi lebih cepat, lebih luas, dan lebih lama penyimpanannya.

Setiap ilmu atau benda yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa memiliki fungsi masing - masing termasuk Telematika. Telematika memiliki fungsi utama yang tercatat didalam hukum acara pidana yaitu sebagai hukum formil agar mendapatkan kebenaran materiil, untuk mencapai kebenaran yang materiil tersebut hukum acara pidana dibantu dengan metode pembuktian atau hukum pembuktian. Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini dapat menjadi faktor berkembangnya kejahatan didunia telekomunikasi saat ini yang pelakunya tidak dapat diketahui.

Disarankan Hendaknya aparat penegak hukum lebih memanfaatkan fungsi keterangan ahli telematika dalam menangani masalah tindak pidana yang berkaitan dengan tindak pidana mayantara, hendaknya penegak hukum dalam melakukan proses pembuktian pada peradilan pidana harus lebih bekerja keras dalam mengungkap suatu peristiwa pidana dengan melakukan interpretasi/penafsiran serta menggali nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat, sehingga tidak hanya terbatas pada ketentuan hukum pidana tertulis saja, hendaknya sumber daya manusia terutama aparat penegak hukum perlu ditingkatkan sehingga dapat menyelesaikan segala permasalahan khususnya yang berhubungan dengan kejahatan dunia maya (Cyber Crime). 


Sebagai contoh kejahatan dalam dunia Telematika biasanya sesuatu hal yang sudah berhubungan dengan Komputer dan Informasi sering disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Misal : ada sebuah foto seronok di internet dan media sosial dengan 1 orang model laki - laki dan 1 model perempuan keduanya beradegan mesra di dalam foto itu dan kedua model tersebut memiliki wajah seperti artis terkenal di indonesia.
Kesimpulan yang dapat di ambil dalam ilustrasi foto tersebut adalah :
1. apakah foto wajah yang terdapat dalam foto tersebut adalah foto artis yang bersangkutan ? jika bukan, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai kejahatan Telematika.
2. apakah model dalam foto tersebut benar - benar beradegan mesra ?? dan lain - lain ..

(sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/pengertian-dan-fungsi-telematika/)

Penulis :

Nama : Nuranissa Maimun
NPM   :15111338
Kelas  : 4KA31

~ Biaya Produksi ~


~ Biaya Produksi ~
Definisi :
Biaya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan berbagai macam pengeluaran dari suatu perusahaan. Biaya merupakan factor utama dalam kemajuan suatu perusahaan, biaya biasanya digunakan untuk berbagai keperluan yang dibutuhkan untuk perusahaan. Biaya perlu diperhatikan dalam 2 jangka waktu, yaitu :
  •   Jangka Panjang, yaitu jangka waktu dimana semua factor produksi dapat mengalami perubahan baik perubahan yang baik ataupun perubahan yang buruk.
  •      Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian factor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah

Biaya produksi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
  • Biaya Tetap (Fixed Cost)

Merupakan biaya yang tidak tergantung pada volume produksi atau biaya yang dikeluarkan tetap dan tidak berubah meskipun volume produksi berubah
  •       Biaya Variabel (Variabel Cost)

Merupakan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan volume produksi
Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan hal berikut ini :
a.       Biaya produksi rata – rata
Biaya ini meliputi biaya produksi total rata – rata, biaya produksi tetap rata – rata, dan biaya variable rata – rata.
b.      Biaya produksi marjinal
Biaya ini merupakan biaya produksi tambahan yang harus dikeluarkan guna menambah satu unit produksi.

Biaya menurut keterlibatan didalam pembuatan produk :
1.      Biaya Bahan Langsung
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan produksi misal pembelian bahan baku
2.      Biaya Buruh Langsung
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah pekerja yang terlibat dalam kegiatan pembuatan produksi
3.      Biaya Tak Langsung Pabrik
Merupakan biaya yang dibutuhkan didalam pabrik atau biaya yang digunakan untuk keperluan pabrik
4.      Biaya Komersial
Merupakan biaya tak langsung yang terjadi di pabrik

Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas biaya produksi merupaka biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi dalam suatu perusahaan. Biaya produksi yang dikeluarkan meliputi biaya untuk pembelian bahan baku, biaya untuk keperluan tambahan serta biaya yang dikeluarkan untuk memberikan upah kepada pekerja yang terlibat dalam kegiatan produksi.

 

Disusun Oleh :
Nama               : Nuranissa Maimun
NPM                : 15111338
Kelas               : 2KA31

Bibliografi

Bibliografi

a. Definisi
    Kata Bibliografi berasal dari bahasa yunani yaitu βιβλιογραφία (biliographia), pengertian biblio grafi secara harfiah adalah ("Penulisan Buku"). secara keseluruhan, bibliografi tidak hanya berkaitan dengan buku sastra saja tetapi lebih kepada "Bookness" Buku. Buku studi akademis seperti fisik, benda berbudaya dikenal dengan istilah "Bibliology" atau dalam bahasTa yunani disebut (λογία) atau logia. 
     Produk dari praktik bibliografi  adalah sebuah daftar sistematis buku dan karya lain seperti artikel jurnal. Bibliografi biasanya disisipkan pada bagian akhir tulisan dimana lembar bibliografi berfungsi untuk menuliskan sumber kutipan dari karya tulis yang dibuat.
      Secara umum bibliografi dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu : Enumerative Bibliografi (compilative, referensi atau sistematis), yang menghasilkan sebuah gambaran mengenai publikasi dalam kategori tertentu, dan analitis, atau kritis, bibliografi, yang mempelajari produksi buku. di masa lalu bibliografi hanya terfokus pada buku, namun saat ini bibliografi dapat mencakup ke dalam format yang lain dengan menggunakan media teknologi yang sudah tercipta saat ini seperti rekaman, film dan video, objek grafis, database, CD-ROM dan website.

Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisan :
a. Nama Pengarang (Harus di tulis dengan lengkap dan jelas agar sumber jelas dan akurat)
b. Judul Buku (Di tulis dengan jelas beserta judul tambahan)
c. Data Publikasi, meliputi (penerbit, tempat terbit, tahun terbit, urutan cetakan, nomor jilid buku, dan tebal (jumlah halaman))
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

Penyusunan Bibliografi :
  •  Nama pengarang diurutkan berdasarkan abjad
  •  Jika tidak terdapat nama pengarang, maka tuliskan judul buku atau artikel yang diurutkan sesuai  dengan abjad
  • Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan
  • Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi, namun jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi
  •  Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan  


Contoh Bibliografi :
1. Buku sebagai sumber acuan
urutan penyebutannya adalah
  • Nama Pengarang
  • Tahun terbit
  • Judul buku
  • Tempat terbit
  • Nama penerbit
Contoh : Setiabudi, A.N. 1985. Cakrawala Nusantara. Jakarta : Gramedia. Depdikbud 1989. Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan, Jakarta : Balai Pustaka.

2. Majalah sebagai sumber acuan
  • Nama Pengarang
  • Tahun terbit
  • Judul artikel
  • Nama majalah
  • No majalah
  • Bulan terbit
  • Tahun terbit
Contoh : Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Insert Media, 12 (Desember IV). Jakarta

3. Surat Kabar sebagai acuan
  • Nama Pengarang
  • Tahun terbit
  • Judul artikel
  • Nama surat kabar
  • Tanggal terbit
  • Tempat terbit
Contoh :Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Poskota, 2 November 1988 . Jakarta.

4. Antologi Sebagai acuan
  • Nama Pengarang
  • Tahun terbit karangan
  • Judul karangan
  • Nama Editor
  • Judul antologi
  • Tempat terbit
  • Nama penerbit
 Contoh : Setiabudi, A.N. 1985. “Kisah Penulisa Sebagai Pahlawan” Kasus Retorika Indonesia. dalam Kaswati Purwo (ed), perjuangan pejuang. Jakarta : Univ Gunadarma.

5. Internet sebagai sumber

Contoh : Setiabudi, A.N. 1985. “Kereta maglev masa depan” Wikipedia (online), jilid 5,  No.4, (http://www.atmasetya.com, di akses 15 November 2001)

Referensi :

  • http://allbila-magical.blogspot.com/2010/05/contoh-bibliografi-dan-penjelasan.html
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Bibliografi

Tugas Bahasa Indonesia 2#
Nama : Nuranissa Maimun
NPM : 15111338
Kelas : 3KA31

Kutipan dan Catatan Kaki