Kepemimpinan


Kepemimpinan
Pengertian
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau member contoh kepada parapengikut atau bawahannya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan menurut para beberapa ahli :
a.       Istilah kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku tertentu dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat indivdu dan oganisasi. (Sarros dan butchatsky, 1996).
b.      Leadership means using power to influence the thoughts and actions in such a way that achieve high performance.(Anderson, 1988).
c.       Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961:24)
d.      Kepemimpinan adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411).
e.       Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi ( Katz & Kahn,1978:528).
f.       Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kea rah pencapaian tujuan ( Rauch & Behling, 1984:46)
g.      Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran ( Jacob&Jacques, 1990:281)
h.      Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif melakukannya (Hosking, 1988:153)
i.        Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh social yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan sebuah kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2).
Beberapa implikasi dari kepemimpinan :
1.      Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan dan para karyawan atau bawan tersebut harus menuruti perintah dari sang pemimpin tetapi tanpa adanya mereka maka tidak ada orang yang dapat disebut pemimpin.
2.      Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang dengan kekuasaannya mampu menggugah para bawahannya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
3.      Kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggung jawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan kepada diri sendiri dan orang lain (confidence),
Tipe – tipe Kepemimpinan :
1.      Tipe Otokratis

Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”.

Berikut ini merupakan bentuk sikap pemimpin yang otoriter :
a.       Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
  1. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
  2. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
1.    Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
2.    Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
3.    Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
4.    Menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya penyimpangan oleh bawahan.
2.      Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
3.      Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4.      Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5.      Tipe Kepemimpinan Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
  1. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana.
  2. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
  3. Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan,
  4. Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
  5. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya,
  6. Komunikasi hanya berlangsung searah.
6.      Tipe Kepemimpinan Populistis

Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7.      Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.


8.      Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
Teori Kepemimpinan

Tokoh – tokoh Pemimpin yang berhasil dalam bidangnya
JOHN F KENNEDY
Tokoh penting AS di era Perang Dunia. Pemimpin besar yang menjadi panutan pemimpin-pemimpin modern di Amerika Serikat. Tegas, bijak, serta piawai menggunakan otaknya. Salah satu pemimpin paling bijaksana yang pernah berpijak di muka bumi.
CHE GUEVARA
Adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba. Keberaniannya melebihi singa, jiwanya berapi membara membakar semangat pasukannya. Salah satu pemimpin militer terbaik yang pernah ada di era modern. Kekuatannya setara Caesar dengan kombinasi sifat langka manusia yang kental dalam darahnya.
VLADIMIR ILYICH UYANOV
Salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah politik dunia. Seorang revolusioner penting dan pemimpin besar bangsa Russia. Kecerdasannya adalah mutlak, kepemimpinannya amat menonjol dalam lembar sejarah hitam putih. Seorang pemimpin yang menjadi panutan turunan Russia hingga sekarang.
NELSON MANDELA
Pemimpin Afrikan yang identik dengan kata “Apartheid”. Pria kulit hitam yang begitu menentang pengelompokan ras manusia. Pembunuh Apartheid yang terkenal, legenda hidup yang masih bersinar di daratan benua hitam. Sang Madiba yang agung dan legendaris. Sifatnya yang tegar dan berani dalam menegakan kemanusiaan di muka bumi.
ABRAHAM LINCOLN
Pemimpin besar AS yang bersifat tegar dan pantang menyerah. Bapa kemerdekaan Amerika, julukan yang Ia dapat setelah melaksanakan usaha heroiknya menumpas perbudakan di Amerika Serikat yang berakhir tragis. Presiden yang berkorban nyawa atas perbuatannya menentang perbudakan.
NAPOLEON BONAPARTE
Adalah realitas dari tokoh Robin Hood. Penegak keadilan bermodal semangat dan kepercayaan pada keadilan. Kaisar besar penakluk bangsa Prancis yang berselimut ketidak adilan. Seorang tokoh panutan para pemimpin militer hingga saat ini. Sifat paling terkenalnya adalah keyakinannya akan keadilan.
ISA AL MASIH
Nabi yang menjunjung tinggi rasa kasih sayang sesama makhluk hidup. Contoh sifat manusiawi yang amat manusiawi. Sebuah cerminan sifat Budha Ghautama yang melegenda. Nabi yang menunjukan bagaimana manusia bisa berjiwa sesuci malaikat dengan pandangan bahwa semua makhluk patut dihargai dan diperlakukan sama.
MAHMUD AHMADINEJAD
Salah satu pemimpin yang menjadi cermin kesederhanaan umat Tuhan yang mulia. Pria yang menjadi presiden ke 6 Iran ini menunjukan bahwa semua manusia adalah sama. Kemewahan dan harta hanya racun belaka, kekayaan yang sesungguhnya adalah bagaimana seorang pemimpin berkorban untuk rakyatnya dan menjunjung tinggi keadilan serta selembar contoh perilaku dan moral yang bijak. Satu-satunya Presiden yang sangat amat merakyat di jaman modern ini.

Referensi :
·            

Perilaku konsumen


Karakteristik konsumen indonesia (pada umumnya) dan faktor-faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen Indonesia
-Karakteristik konsumen Indonesia (pada umumnya)
Konsumen  Indonesia  ternyata  mempunyai  beberapa  ciri  khas  dan karakter  unik  yang  perlu  dicermati dibandingkan  dengan  konsumen  negara  di  Asia  lainnya  atau  Amerika  dan  Eropa.  Karakter  ini  perlu dipelajari untuk menyusun strategi pemasaran yang jitu agar mampu mendongkrak penjualan.
Dengan mengerti perilaku   konsumen   adalah   bagian   strategi   pemasaran   yang   efektif.   Chairman   Frontier Consulting Group Handi Irawan mengelompokkan karakter konsumen Indonesia menjadi 10 jenis
Handi mengatakan beberapa karakter diperkirakan akan terus menguat dalam beberapa tahun ke depan sehingga   bisa   digunakan   perencanaan   dengan   baik.   Karakter   yang   terus   menguat   adalah   suka berkumpul, suka buatan luar negeri, dan suka religi, serta suka pamer dan gengsi. Karakter yang  melemah  seiring  dengan  perkembangan  zaman  adalah,  memori  jangka  pendek,  tidak memiliki perencanaan, gaptek, kedaerahan dan kesadaran lingkungan
Karakter pertama(short term perspective), konsumen Indonesia mempunyai memori jangka pendek. Sebagian besar konsumen ingin memperoleh hasil atau keuntungan yang singkat dari hasil pembelian produk atau jasa. Tengok  saja,  mana  yang  lebih  banyak  pasarnya  antara  produk  penambah  tenaga  dan  produk  vitamin untuk kesehatan. Bandingkan juga antara kredit sepeda motor dan tabungan pendidikan. Jelas, produk suplemen   penambah   tenaga   lebih   menguasai  pasar,   begitu   juga   kredit   sepeda   motor   yang   lebih mendominasi. “Karena  itu,  berikan pemahaman  kepada  konsumen mengenai keuntungan jangka  pendek atau cepat. Strateginya, gunakan hadiah langsung atau promo lainnya yang mudah dipahami konsumen,” ujar Handi pada seminar bertajuk 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia, di Jakarta, belum lama ini.
Karakter Kedua(dominated by unplanned behavior) umumnya konsumen Indonesia tidak memiliki perencanaan. Karakter ini berhubungan dengan  karakter pertama.  Konsumen  juga  kurang  menghargai  waktu  dan  memiliki  gaya  hidup  santai. Akibatnya, proses pembelian kurang efisien. Namun,  hal  ini bisa  dimanfaatkan dengan  menerapkan  strategi  produk atau  layanan  yang  mempunyai fleksibilitas  tinggi.  Artinya,  produk  itu  bisa  digunakan  alam  berbagai  situasi  multifungsi.  Agar  cepat tertuju kepada konsumen, gunakan display mencolok.

Karakter   Ketiga
,   konsumen   Indonesia   suka   berkumpul,   baik   dengan   kolega,   relasi   kerja,   dengan keluarga,  maupun  dengan  teman  satu  komunitas.  Karakter  ini  merupakan  bagian  dari  budaya  bangsa Indonesia sejak lama sehingga akan bertahan hingga beberapa puluh tahun ke depan. Dalam   kondisi   ini,   biasanya   teman   dan   kolega   bisa   memengaruhi   konsumen   dalam   mengambil keputusan  pembelian.  Cara  yang  efektif,  tingkatkan  komunikasi  terhadap  kelompok atau  grup  tempat konsumen berkumpul. Bentuklah opini yang dapat memengaruhi kelompok itu. “Konsumen   akan   membeli   atau   menggunakan   produk   jasa   jika   teman-teman   juga   membeli.   Jadi kelompok dan komunitas itu harus diedukasi,” kata Handi.
Karakter keempat adalah gaptek alias gagap teknologi. Konsumen Indonesia lebih doyan menggunakan teknologi   yang   sederhana   dan   tidak   rumit.   Contohnya,   perkembangan   teknologi   informasi   dunia mendorong   munculnya    telepon    seluler    dengan    beragam   fasilitas    mulai   dari   GPRS,   3G   hingga teleconference. Namun apa yang terjadi? Masyarakat Indonesia tetap menggandrungi telepon dan pesan singkat (SMS) sebagai cara  komunikasi efektif. Pasar yang  menggunakan  teknologi simpel lebih gemuk dibandingkan dengan pasar yang selalu mengadopsi teknologi tinggi.Cara  pemasarannya,  buatlah  teknologi  untuk  tujuan  fun  atau  hiburan,  serta  teknologi  yang  mudah digunakan    dan   aman.   Dalam    kondisi    ini,   menjadi    pengikut   kesuksesan    produk    lain    bisa    jadi pertimbangan dalam menyusun strategi.
Karakter   Kelima,   konsumen   Indonesia   lebih   mengutamakan   konteks,   bukan   konten.   Konsumen Indonesia bukan masyarakat yang menyukai informasi bersifat analisis data atau perdebatan, melainkan hiburan. Tengok  saja  acara  talk  show  atau perdebatan  konflik  politik  dibandingkan  dengan  talk  show  bertema hiburan seperti Empat Mata-nya Tukul. Peringkat yang paling tinggi tentu acara yang kedua. Masyarakat tidak  mau  menggunakan  banyak otak  saat menonton  atau  baca  koran. Masyarakat masih menjadikan televisi sebagai media hiburan, dan bukan informasi. Jadi, strategi pemasaran untuk konsumen ini adalah, membuat produk dengan kemasan dan desain yang menarik atau display yang mencolok, berikan pesan-pesan yang langsung dipahami konsumen.

Karakter  keenam
,  fanatik  terhadap  produk  buatan  luar  negeri.  Rasa  nasionalisme  bangsa  Indonesia relatif  lebih  rendah dibandingkan dengan bangsa  Korsel atau  Jerman  yang  menghargai produk  sendiri.
Masyarakat  kurang  menghargai  produk  asli  buatan  lokal  karena  kualitasnya  sulit  bersaing  dengan produk asing. Ada  beberapa  cara  untuk  mengakali  konsumen  dengan   karakter  seperti  ini.  Pertama,buat  produk dengan simbol-simbol asing seperti membubuhkan tulisan made in dalam label produk. “Namun jangan bohongi  dan  menipu  konsumen,”  kata  Handi.  Cara  lainnya,  membuat produk dengan  harga  premium, atau beraliansi dengan merek global.
Karakter ketujuh ,yaitu konsumen religius dan suka supranatural. Pasar bank syariah di Indonesia dalam tiga  tahun  terakhir  terus  naik  signifikan.  Pada  dasarnya  bangsa  Indonesia  itu  manusia  yang  baik  dan tidak suka mengolok-olok sehingga pasar ini tumbuh. Strategi untuk konsumen ini adalah bisa bergabung dengan asosiasi keagamaan, atau memberikan label religi  seperti  mendaftarkan  kehalalan  produk.  Cara  terakhir,  meluncurkan  produk  baru  untuk  segmen ini, karena potensi pasar religi ke depannya akan terus berkembang.
Karakter kedelapan, adalah pamer dan  gengsi,  ini  berkaitan  dengan  karakter  konsumen  yang  banyak menyukai produk asing. Kondisi ini didorong oleh masih adanya budaya feodal dan apresiasi berlebihan di tengah masyarakat. Strateginya  adalah,  ciptakan  produk  dengan  edisi  terbatas,  atau  produk eksklusif.  Bisa  juga  dengan memberikan layanan personal secara khusus.
Karakter  kesembilan,  adalah  kekuatan  subkultur  atau  budaya.  Di  beberapa  daerah  pengaruh  budaya lokal   masih   kuat.   Cara   pemasaran   untuk   konsumen    seperti   ini   dengan   memberikan    sentuhan kedaerahan,  baik  dalam  promo  produk  maupun  layanan.  Untuk  distribusi,  bisa  juga  menggandeng distributor lokal yang lebih memahami karakter daerah setempat.
Karakter kesepuluh  yaitu  rendahnya  kesadaran  terhadap  lingkungan.  Strateginya,  posisikan  konsep  ramah lingkungan  hanya  pada  level  perusahaan  bukan  lebel  produk  di  tingkat  konsumen.  Terapkan  produk ramah lingkungan untuk keperluan ekspor dan pasar luar negeri saja.Namun, karakter ini dalam beberapa tahun ke depan akan berubah seiring dengan maraknya kampanye kesadaran lingkungan dan pemanasan global sehingga harus diantisipasi.
- faktor-faktor yang paling mempengaruhi perilaku konsumen Indonesia
Dalam buku Marketing Management: Twelfth Edition oleh Philip Kolter dan Kevin Lane Keller pada tahun 2006, perilaku pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling luas dan paling dalam adalah faktor budaya.
-Faktor budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar.Anak-anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku, agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat disana.
-Faktor social

Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.
-Faktor pribadi

Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
-Psikologi

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran
Sumber :
http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku-konsumen/06511904

Perilaku Produsen



          Produsen adalah penyedia atau penjual barang baik barang tersebut didapat dari hasil produksi sendiri ataupun memesan dari produsen lain yang mempunyai perusahaan yang lebih besar yang kemudian barang tersebut akan di jual kembali kepada konsumen/pembeli. Produksi adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

     Perusahaan dibentuk untuk menghasilkan produksi yang dapat menguntungkan perusahaan atau produsen, produksi itu sendiri mempunyai factor yang terbagi menjadi 2 yaitu :
  1.             Faktor produksi asli

         Faktor produksi asli adalah produksi yang berasal dari alam yang di ciptakan oleh Tuhan dimana kita harus memanfaatkannya dengan baik dan tidak berlebihan. Contoh produksi Asli adalah tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, hasil bumi (barang tambang) dan SDM (sumber daya manusia). SDM berfungsi sebagai pengolah dan pengelola dari sumber daya alam yang tersedia agar menjadi sebuah barang yang berguna dan bermanfaat.

     2. Faktor Produksi Turunan

         Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan keahlian (skill).

Fungsi Produksi

         Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. 

Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q         = jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F          = symbol persamaan (function)
L          = tenaga kerja (labour)
R         = kekayaan alam (resources)
C         = modal (capital)
T         = teknologi (technology)

Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis. Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.

Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. 
Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.
Produksi Optimal
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.
Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.





Least Cost Combination 
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.
Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)
Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)
Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:

Referensi:

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


Pengertian permintaan

Permintaan adalah suatu usaha untuk mendapatkan suatu barang dengan cara membeli dengan tingkat harga tertentu baik harga tetap ataupun harga yang telah disepakati oleh pembeli dan penjual.
Hukum permintaan
           Dalam dunia perdagangan terdapat hukum yang berlaku sesuai keadaan permintaan yang berbunyi : apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan:
naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
Kurva Penawaran :
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). 
Contoh : jumlah dompet yang ditawarkan pedagang dengan tingkat harga tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya :
1.    Biaya produksi
Biaya produksi mempengaruhi harga penawaran hal ini disebabkan karena tingginya harga bahan baku yang tinggi yang menyebabkan penurunan tingkat untuk mengurangi pemakaian bahan baku dan perusahaan tidak mengalami kerugian karena barang yang tidak laku.
2.    Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi. Harga barang pelengkap dan pengganti Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang pengganti karena harganya lebih murah.
3.    Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.
4.    Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
5.    Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya
6.    harga barang pengganti (subtitusi)
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
7.    jumlah penduduk
Apabila dalam suatu wilayah mengalami pertambahan penduduk maka jumlah permintaan pun meningkat sesuai kebutuhan masing – masing penduduk tetapi sebaliknya. Karena jumlah peduduk mempengaruhi jumlah permintaan terutama permintaan untuk kebutuhan sandang dan pangan.
8.    harga barang itu sendiri.
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta sesuai dengan hukum permintaan, apabila harga meningkat jumlah penawaran pun meningkat tetapi jumlah barang yang di minta akan mengalami penurunan dan berdampak kerugian, jika harga mengalami penurunan maka jumlah permintaan pun meningkat terkecuali pada 9 bahan pokok. Contohnya pada kedelai, jika harga mengalami peningkatan maka permintaan akan mengalami peningkatan karena sulitnya mendapatkan bahan baku, maka para konsumen terutama pengusaha tahu terpaksa membeli bahan baku dengan harga mahal dan mengurangi jumlah bahan baku yang di pakai.

1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Referensi :